Pompa adalah jantung dari kilang minyak. Tanpa pompa, fluida tidak dapat bergerak dari satu unit proses ke unit lain. Mulai dari crude oil, bahan kimia, hingga produk akhir, semuanya memerlukan pompa yang andal. Berikut beberapa jenis pompa yang paling banyak digunakan di kilang minyak.

1. Centrifugal Pump

Jenis pompa ini paling umum digunakan karena mampu mengalirkan fluida dalam jumlah besar dengan kecepatan tinggi. Cocok untuk cairan dengan viskositas rendah hingga sedang, seperti bensin atau diesel.

2. Positive Displacement Pump

Berbeda dengan centrifugal, pompa ini memindahkan volume fluida yang tetap dalam setiap siklus. Cocok untuk cairan dengan viskositas tinggi seperti minyak berat, aspal, atau cairan kimia kental.

3. Gear Pump

Termasuk dalam kategori positive displacement, gear pump banyak digunakan untuk memompa minyak pelumas atau cairan kental dalam jumlah lebih kecil.

4. Screw Pump

Screw pump memiliki keunggulan mampu mengalirkan fluida dengan tekanan tinggi namun getaran rendah. Banyak dipakai untuk transportasi crude oil atau heavy fuel.

5. Diaphragm Pump

Cocok untuk cairan korosif dan berbahaya karena tidak memiliki kebocoran langsung. Banyak digunakan untuk bahan kimia agresif yang dipakai dalam proses pengolahan.

6. Multistage Pump

Dipakai untuk aplikasi yang membutuhkan tekanan sangat tinggi, misalnya pada sistem boiler feedwater.

Kriteria Pemilihan Pompa

Pemilihan pompa di kilang tidak bisa sembarangan. Faktor yang harus dipertimbangkan antara lain: viskositas cairan, tekanan yang dibutuhkan, suhu operasi, serta tingkat keamanan.

Kesimpulan

Pompa adalah elemen vital dalam kilang minyak, dengan jenis berbeda sesuai fungsi. Dari centrifugal hingga diaphragm, masing-masing memiliki peran penting dalam menjamin kelancaran operasional. Perawatan rutin dan pemilihan yang tepat memastikan pompa bekerja optimal tanpa mengganggu produksi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *